KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat illahi rabbi, yang telah memberikan cinta dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah “peradaban sejarah mesir kuno”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang di tugaskan oleh dosen mata kuliah asia barat daya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat tersusun, baik secara materil maupun moril.
Penulis menyadari dengan penuh kerendahan hati, bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan syarannya dari para pembaca yang budiman, demi kebaikan/kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini ada faedah untuk pembaca budiman umumnya dan penulis khususnya.
Bayah, 26 Nopember 2008
Penulis
DAFTAR ISI
hal
KATA PENGANTAR ................................................. i
DAFTAR ISI ...................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................ 1
B. Perumusan Masalah .............................................. 1
BAB II PEMBAHASAN MASALAH ................................... 2
A. Dinasti I – VI .............................................. 2
B. Dinasti VII – XI ............................................ 2
C. Dinasti XII – XVIII .......................................... 3
D. Masa Kerajaan Baru ............................................ 3
E. Dinasti XIX ........................................................... 4
BAB III PENUTUP ................................................ 5
A. Kesimpulan ................................. 5
B. Saran ......................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah mesir kuno merupakan sejarah yang terdiri dari beberapa dinasti dan pradinasti pada abad ke – 40 SM daerah mesir itu terpecah – pecah disatukan menjadi dua kelompok besar yang dikenal dengan sebutan mesir hulu dan mesir hilir.
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah sebagai berikut :
1. Sejarah menurut Dinasti I – VI (Maneto) sejarah mesir di bagi 7 periode dengan 30 dinasti yang berkuasa
2. Dinasti VII – XI muncul dinasti VII – XI dari kerajaan tengah
3. Dinasti XII – XVII saat itu Mesir mencapai puncak kejayaan
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Dinasti I – VI
Menurut maneto, seorang sejarawan dari abad ke – 3 SM, sejarah mesir di bagi menjadi tujuh periode, dengan 30 dinasti yang berkuasa.
Sekitar tahun 3000 SM, muncul penguasa besar yang berpusat di memphis. Disitu ada 2 (dua) dinasti yang berkuasa, yaitu dinasti I dan dinasti II. Raja – raja dinasti I dan II mendirikan bangunan untuk tempat pemujaan dewa pthah. Dewa itu merupakan penguasa kota memphis. Pada masa dinasti V, pusat pemerintahan dipindahkan ke heliopolis. Dinasti itu tidak meninggalkan karya yang benar.
Setelah itu muncul kerajaan kuno yang berlangsung 500 tahun yaitu dari 2780 – 2280 SM. Ada enam dinasti yang memerintah kerajaan kuno itu. Raja – raja dinasti I – VI diantaranya adalah khufu, khafre, dan menkaure. Mereka mendirikan bangunan mastaba (makam), piramida dan bangunan untuk pemujaan dewa penguasa kota memphis. Dewa lainnya yang dipuja adalah Ra, Osiris, dan Isis. Bangunan piramida yang didirikan oleh dinasti I – VI antara lain adalah piramida teras zoser dan piramida cheops atau khufu di gizeh. Piramida – piramida itu ada yang di dampingi oleh arca sphiynx. Raja mesir dikenal dengan sebutan firaun atau pharao.
B. Dinasti VII – XI
Antara tahun 2180 – 1990 SM, muncul dinasti VII – XI dari kerajaan menengah. Daerah mesir terpecah – pecah. Penguasa daerah nubia menguasai daerah selatan mesir. Pada tahun 1990 Sm daerah yang terpecah – pecah disatukan kembali oleh penguasa daerah thebes. Ibu kota kerajaan di pindahkan dari memphis ke heracleopdis.
Raja – raja dinasti X di kenal sebagai raja – raja yang kuat. Mereka berhasil memakmurkan mesir. Dinasti selanjutnya adalah dinasti XI yang hanya mempunyai enam orang raja, yaitu intef I sampai III dan mentuhotep I sampai III. Pusat pemerintahannya berada di thebe.
C. Dinasti XII – XVIII
Setelah dinasti XI, yang berkuasa adalah Dinasti XII. Saat itu Mesir mencapai puncak kejayaannya. Daerah Nubia dapat ditaklukan dan mereka berhasil meluaskan jalur perdagangan hingga ke Asia Barat Daya. Ibu kota kerajaan Dinasti XII ada di Ittawi. Ada delapan raja dari Dinasti XII, yaitu Amenemhet I sampai IV (memerintah tidak berurutan), Sasostri I sampai III, dan Sobnefru. Dinasti berikutnya adalah Dinasti XIII – XVII (1780 – 1560 SM). Dinasti ini tidak mempunyai raja – raja yang terkenal.
Dinasti XII – XVIII silih berganti berkuasa. Di zaman itu terjadi sebiah bangsa Hyksos, salah satu bangsa pengembara dari asia. Pada pemulaan abad ke – 16 SM, seorang penguasa daerah Thebes, Ahmosis, berhasil menaklukan penguasa Hyksos. Ia menyatukan kembali Mesir dan menjadi raja pertama dinasti XVIII.
D. Masa Kerajaan Baru
Kerajaan baru berlangsung selama 500 tahun (1560 – 1085 SM). Pada masa itu kerajaan Mesir merupakan negara yang terkuat di dunia. Rajanya bernama Ahmosis, ia berhasil mengusir tentara Hyksos yang masih menguasai sebagian wilayah Mesir kota Thebe kembali menajadi kota penting. Amon diangkat sebagai dewa kota. Ia disamakan dengan Re sehingga di sebut Amon – Re.
Salah seorang pengganti Ahmosis adalah ratu Hatshepsut. Ia merupakan wali dari Thutmosis III. Thutmosis III dikenal dengan sebutan Napoleon dari mesir. Daerah kekuasaannya terbentag dari lembah sungai Tigris dan Eufrat di timur laut. Asia kecil dan kreta di utara, Libya di Barat dan Nubia di Selatan.
E. Dinasti XIX
Kerajaan Mesir mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1400 SM di bawah pemerintahan Raja Thutmosis III. Secara berurutan yang memerintah adalah Ahmosis I, Amenhotep I, Thutmosis I, Ratu Hatshepsut, Thutmosis III, Amenhotep II, Thutmosis IV, Amenhotep III, Akhenaton atau Amenhotep IV, Semen – Khare, Thutankhamun, Ay dan Horemheb.
Dari masa itu ada bukti tertulis tentang mesir dengan daerah Mesopotamia. Bukti itu berupa lempeng tanah liat.
Raja yang terpenting dari Dinasti XIX adalah Ramses II. Kejayaan Ramses II disebutkan di dalam kitab kejayaan (Genesis). Ramses II banyak mendirikan bangunan piramida.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah mesir kuno di bagi menjadi masa pradinasti dan Masa Dinasti. Pada masa Pradinasti, daerah Mesir terbagi menjadi beberapa bagian. Pada akhir abad ke – 40 SM, daerah Mesir yang terpecah – pecah itu disatukan menjadi dua kelompok besar yang dikenal dengan sebutan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Kedua bagian itu kemudian disatukan di bawah pemerintahan Menes. Sejak saat itu mulai dikenal masa Dinasti. Masa itu mulai pada sekitar 3000 SM dan berakhir ketika Mesir dikuasai oleh Alexander Agung (Iskandar Zulkarnaen).
B. Saran
Penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat memaklumi karena penulis masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharafkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan kajian untuk menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Wuryantor, Edhie. 1997, Sejarah Nasional Indonesia.
Jakarta : PT. Balai Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar