Pages

Jumat, 11 Maret 2011

Makalah PPKn Tentang Mewujudkan Kemajuan Yang Merata dan Keadilan



KATA PENGANTAR




Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat, serta karunianya.Sehingga penulis dapat menyusun makalah PPKN.Penyusun menyampaikan terima kasih kepada:
  1. Bpk H Ade Sunaryo MM selaku Direktur Akbid SALSABILA Cilegon

  2. Bpk Suharyono selaku guru PPKN.

Akkhirnya kami mengharap dengan segala kerendahan hati,mohon kiranya para pembaca makalah ini berkenan memberikan kritik saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pembaca.


Cilegon, 24 Desember 2006.
Penyusun,




Eni Nurhaeni




DAFTAR ISI


Hal
Jilid ................................................................. i
Kata Pengantar........................................................... ii
Daftar isi ................................................................... iii
Pendahuluan.................................................................. 1
Bab I    Bekerja Sama....................................... 2
Bab II    Tenggang Rasa................................................ 6
Bab III   Kesetiaan.................................................. 11
BAB IV   Penendalian Diri........................................ 15
Kritik dan Saran.............................................................. 19
Daftar Pustaka



















PENDAHULUAN




Latar Belakang

Makalah ini berjudul ”SUKA MELAKUKAN KEGIATAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KEMAJUAN YANG MERAATA DAN KEADILAN”, Maksudnya  suatu sikap dan prilaku yang dilakukan untuk menciptakan kehidupan yang slaras,serasi,dan dinamis.Hal-hal yang harus dilakukan untuk menciptakan tujuan tersebut dengan cara:
1.       Bekerja Sama
2.      Tenggang Rasa
3.      Kesetiaan
4.      Pengendalian Diri
Hal diatas itu dapat mewujudkan tujuan nasional


Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini,penyusun membatasi masalah yang akan yang akan di bahas,penyusun tidak akan membahas secara panjang lebar,tetapi hanya seebagian kecil saja yang akan di bahas yaitu yang sesuai dengan tema dalam makalah ini.


Tinjauan Pustaka

Penyusun  mengambil sumber dari buku referensi dan dari kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan makalah tersebut.









BAB I

BEKERJA SAMA



A.           Arti Asas Kekeluargaan Dalam Kehidupan

Asas kekluargaan mengandung beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut :
1.              Memandang sesama warga dalam suatu masyarakat sebagai anggota keluarga.
2.             Ada kebersamaan atau persaudaraan serta demokrasi diantara anggotanya.
3.             Mementingkan keselarasan antara kepentingan perorangan dan kepentingan masarakat.


B.           Bentuk-Bentuk Kegiatan Kekeluargaan Dan Kerja Sama Dalam Kehidupan
1.              Kegiatan Kekeluargaan Dan Kerja Sama Dalam Bidang Ekonomi.
Menurut penjelasan pasal 33 UUD 1945, koperasi merupakan bangunan perusahaan yang sesuai dengan asas kekeluargaan. Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 koperasi adalah badan uaha berwatak sosial yang beranggotakan orang atau badan hukum. Koperasi menitikberatkan kegiatannya pada prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi yang berdaarkan pada asas kekeluargaan. Selain koperasi, pelaku ekonomi dalam sistem demokrasi ekonomi pancasila adalah BUMN dan usaha swasta.
2.             Kegiatan Kekeluargaan Dan Kerjasa Sama Dalam Bidang Sosial
Di bidang sosial, asas kekeluargaan dan kerjasama diungkapkan dalam gagasan gotong royong dan musyawarah untuk mufakat yang dilakukan dalam semangat persaudaraan.
Gotong royong merupakan nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat kita. Ia menjadi dasar saling menolong antara naggota masyarakat.
Gotong royong bertentangan dengan hal-hal sebagai berikut :
a.             Sikap acuh tak acuh terhadap nasib sesama manusia.
b.            Sikap membiarkan kekayaan negara dinikmati oleh suatu kelompok terbatas
c.             “Golonganisme” dalam bentuk manapun
Di samping politik, asas kekeluargaan dan kerja sama juga nampak dalam prosedur pengambilan keputusan, yaitu melalui prosedur “musawarah untuk mufakat”.
3.             Kegiatan Kekeluargaan Dan Kerja Sama Dalam Bidang Politik
Di bidang politik, asas kekeluargaan dan kerja sama dijadikan lanasan bagi pelaksanaan sistem politik demokrasi berdasarkan pancasila. Sistem demokrasi berdasarkan pancasila memang bertolak pangkal dari paham kekeluargaan dan gotong royong. Sistem ini mengutamakan penggunaan prinsip musyawarah dalam memngambil keputusan-keputusan untuk kepentingan bersama.
4.             Kegiatan Kekeluargaan Dan Kerja Sama Dalam Bidang Hukum
Di dalam bidang hukum, kegiatan kekeluargaan dan kerja sama nampak dalam penggunaan sistem pertahanan keamanan rakyat semester. Penerapan sistem itu melibatkan kerja sama segenap komponen kekuatan pertahanan keamanan negara, yang terdiri atas komponen dasar (rakyat terlatih), kompnen utama (TNI beserta cadangan tentara nasional), komponen khusus (pelindung masyarakat) dan komponen pendukung (berupa sumber daya alam, sumber daya buatan, dan prasarana nasional secara menyeluruh, terpadu dan terarah).
5.             Kerja Sama Dengan Negara Lain
Politik luar negeri indonesia telah nampak dalam berbagai wujud hubungan internasional. Diantaranya adalah :
a.             Penyelenggaraan konferensi asia afrika pada tahun 1955
b.            Ikut serta mendirikan gerakan non blok
c.             Ikut aktif dalam merintis dan mengembangkan ASEAN
d.            Ikut aktif membantu penyelesaian konflik di kamboja, perang saudara di bonsia, an lain sebagainya.
Ada dua bentuk kerja sama internasional, yaitu :
a.             Kerja sama bilateral, yaitu kerja sama antara indonesia dan salah satu negara di dunia
b.            Kerja sama multilateral, yaitu kerja sama yang dilaksanakan oleh beberapa negara dalam kelompok negara. Misalnya ASEAN, gerakan non blok, APEC, PBB, OKI dan OPEC.


C.           Pentingya Kerja Sama

Dalam bagian penutup GBHN 1999 dikatakan :
Berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan negara untuk mencapai cita-cita bangsa, tergantung pada peran aktif masyarakat serta pada sikap mental, tekad, semangat, serta ketaatan dan disiplin para penyelenggara negara.
Dari pernyataan di atas tampak bahwa dalam pelaksanaan penyelenggaraan negara perlu ada kerja sama yang baik. Di dalam menjalin kerja sama, kita akan menemukan hal-hal seperti berikut :
1.              Adanya sikap saling tolong menolong
2.             Adanya sikap kerukunan
3.             Adanya sikap keikhlasan
4.             Adanya sikap saling memperhatikan
5.             Adanya kesejajaran kedudukan
6.             Adanya perasaan saling membutuhkan, dan lain-lain


D.          Pelaksanaan Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kerja sama dapat ditingkatkan apabila dengan
1.              Kesadaran bersama tentang tujuan atau kepentingan bersama
Kesadaran semacam itu penting karena akan memperlancar proses kerja sama. Kesadaran tentang adanya tujuan bersama yang bermanfaat di masa sekarang dan masa yang akan datang dapat ditingkatkan melalui pendidikan.
2.             Tersedia iklim yang menyenangkan bagi terselenggaranya kerja sama
Iklim yang memungkinkan atau mendorong kerja sama dapat terbentuk melalui :
a.             Rasa saling menghargai dan saling percaya antar anggota masyarakat yang terlibat dalam kerja sama.
b.            “Pembagian” hasil kerja sama sesuai dengan sumbangan yang diberikan oleh masing-masing orang.
c.             Tidak terdapat perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
d.            Sikap saling menghormati hak orang lain.
e.             Idak terdapat pemerasan terhadap orang lain.
3.             Kemampuan atau keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan renacana kerja sama
Keahlian dalam hal berorganisasi beserta pemahaman terhadap aturan main yang berlaku, misalnya, akan lebih memungkinkan seseorang dapat bekerja sama dengan orang lain dengan lancar, efektif, dan efesien.





BAB II
TENGGANG RASA


A.           Pancasila Sebagai Penyaring Budaya Luar Dan Penerapan IPTEK

1.              Pancasila merupakan ukuran atau norma guna menentukan penerimaan atau penolakan pengaruh globalisasi dan penerapan IPTEK.
2.             Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa. Dalam pandangan hidup itu terkandung konsep dasar mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pandangan hidup bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menumbuhkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
3.             Pancasila bagi kita merupakan pandangan hidup. Kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat berakar di dalam kebudayaan bangsa indonesia, yaitu suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan mencapai kebahagiaan jika manusia dapat menyelaraskan kemajuan lahirian dan kebahagiaan rohaniah.


B.           Negara Menghadpi Globalisasi Dan Perkembangan IPTEK

1.              Bidang Ekonomi
Berkaitan dengan tantangan dlobalisasi, kebijakan bidang ekonomi dan GBHN 1999 antara lain :
a.             Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi, dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan kompratitif sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah, terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, serta industri kecil dan kerajinan rakyat.
b.            Mengembangkan kebijakan industri, pedagangan, dan investasi dalam rangka meningkatkan daya saing global dengan membuka aksesibilitas yang sama terhadap kesempatan  kerja sama dan berusaha bagi segenap rakyat dan seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan.
2.             Bidang Politik
Berkaitan dengan upaya menghadapi tantangan globalisasi, arah kebijakan bidang politik antara lain :
a.             Menegaskan arah politik luar negeri indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solideritas antar negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian baangsa dan kerja sama internasional bagi kesejaheraan rakyat.
b.            Meningkatkan kesiapan indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan terutama menyongsong pemberlakuakn AFTA, APEC, dan WTO.
c.             Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global.
d.            Memperkuat perkembangan, sumber daya manusia dan prasana penerangan khususnya di luar negeri dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional di forum internasional.


3.             Bidang Agama
Berkaitan dengan upaya menghadapi tantangan globalisasi, salah stu arah kebijakan bidang agama adalah :
Meingkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut serta mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkukuh jati diri dan kepribadian bangsa serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4.             Bidang Pendidikan
Pendidikan sering diomitoskan sebagai pelepas belenggu kemiskinan. Dengan pendidikan manusia mampu hidup semakin manusiawi. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan.
5.             Bidang sosial budaya
Berkiatan dengan upaya menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan iptek, arah kebijakan bidang sosial budaya dalam GBHN 1999 adalah :
a.             Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional indonesia yang bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang mengandung nilai-nilai universal termasuk kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan membangun peradaban bangsa.
b.            Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkotik dan obat-obat terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen, pengedar, dan pemakai.
c.             Melindungi segenap generasi muda dari bahaya desktruktif terutama bahaya penyalahgunaan narkotika, obat-obatan terlarang dan zat adiktif lainnya (narkoba) melalui gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Pengaruh globalisasi dalam hubungan antar bangsa dapat menegakkan nilai kemanusiaan. Berikut adalah pengaruh positif dan negatif adanya kerja sama dengan bangsa lain :
a.             Pengaruh positif adanya kerja sama dengan bangsa lain :
1)             Perekonomian kita dapat berkembangan baik.
2)            Tingkat kehidupan dan kesejahteraan rakyat meningkat
3)            Pemerataan pendidikan dan kesehatan
4)            Pelaksanaan demokrasi dapat berjalan menuju ke arah yang lebih baik
5)            Penghargaan terhadap hak asasi manusia meningkat
6)            Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembangan dan meningkat
7)            Penghargaan terhadap suatu bangsa dapat dijajarkan dengan bangsa lain.
b.            Pengaruh negatif dan kerja sama dengan bangsa lain :
1)             Sikap materialistis, suatu gaya hidup yang mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasar materi, tidak membedakan status sosial, jabatan dan untung ruginya.
2)            Sikap sekurelisme, suatu sikap acuh tak acuh, seolah-olah mementingkan dunia sehingga kurang adanya keseimbangan antara dunia dan akhirat sebagai akibat tidak memperhatikan soal agama.
3)            Sikap individualistis, suatu sikap yang menonjolkan kelebihan individu sehingga menganggap remeh orang lain.
4)            Sikap hidup yang konsumtif, suatu sikap yang didasarkan atas kemewahan / peralatan rumah tangga modern dengan tidak memikirkan penghasilan yang diperoleh.


C.           Nilai Moral Kemanusiaan Yang Harus Menjadi Penyaring Budaya Luar Dan Penerapan Iptek Ditinjau Dari Budaya Bangsa
Penerapan IPTEK ditinjau dari budaya bangsa antara lain :
1.              Peningkatan IPTEk di arahkan pad usaha peningkatan produktivitas, efesien dan efektifitas kegiatan
2.             peranan pemerintah untuk mengembangkan sumber daya manusia
3.             kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendapat informasi
4.             meningkatkan bidang penelitian dan pengembangan IPTEK


D.          Keunggulan Dan Kelemahan Pengaruh Budaya Luar Dan Penerapan IPTEK Ditinjau Dari Budaya Bangsa
Adanya pengarh budaya dari luar dan penerapan IPTEK, tentu memiliki efek positif (keunggulan) maupun efek negatif (kelemahan). Berikut keunggulan dan kelemahan IPTEK terhadap budaya indonesia:
1.              Keunggulan IPTEK luar terhadap budaya indonesia
a.             Lebih cepat mengetahui perkembangannya
b.            Berkembang secara cepat ke seluruh dunia
c.             Mudah diketahui di suatu negara termasuk di indonesia
d.            Mengendalikan laju pertumbuhan ekonomi dunia.
2.             Kelemahan IPTEK luar terhadap budaya indonesia antara lain :
a.             Negara asal IPTEk dapat memasukkan budaya negaranya
b.            Negara asal memasukkan politik negaranya
c.             Negara asal dapat memanfaatkan dan mengkomersilkan
d.            Negara asal yang kuat dapat memasuka idiologinya



BAB III

KESETIAAN



A.           Ciri, Makna, Faktor Pendukung Dan Penghambat Kebangkitan Nasioanal Dalam Pembangunan Nasional Pada Era Globalisasi
1.              Makna Dan Ciri Era Kebangkitan Nasional
Istilah “kebangkitan nasional” kita kenal dalam pelajaran sejarah untuk mengingat perjuangan bangsa kita melawan penjajahan. Istilah itu dipergunakan untuk memadai peristiwa di mana bangsa indonesia mulai bangkit berjuang melawan penjajah belanda dengan menggunakan cara-cara modern, yaitu dengan menggunakan organisasi modern. Kebangkitan nasioanal bangsa indonesia dianggap dimulai saatberdirinya organisasi politik pertama di masa penjajahan belanda, yaitu organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Ciri-ciri kebangkitan nasional aalah :
a.             Kebangkitan untuk mengusir penjajah
b.            adanya semangat persatuan dngan ikatan kepentingan nasional
c.             usaha perjuangan dilakukan secara terorganisir dan terpadu.
Kelemahan pembangunan di masa lalu, sebagaimana telah diungkapkan dalam kondisi umum GBHN 1999 telah melahirkan lima maslah utama pembangunan. Masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a.             Munculnya gejala disintegrasi bangsa dan merebaknya konflik sosial
b.            Lemahnya penegakan hukum dan hak asasi manusia
c.             Lemahnya pemulisan ekonomi
d.            Rendahnya kesejahteraan rakyat dan ketahuan budaya nasional
e.             Kurang berkembangnya kapasitas pembangunan daerah dan masyarakat.
2.             Faktor Pendukung Dan Penghambat
Faktor – faktor pendukung kebangkitan nasional dalam pembangunan pada era globalisasi adalah :
a.             Tingkat kematangan dan daya kritis masyarakat dalam bidang politik yang semakin tinggi khususnya dalam memperjuangkan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.
b.            Kebebasan untuk mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tertulis mulai dihargai sebagai hal yang positif.
c.             Iklim reformasi di segala bidang kehidupan bangsa memberikan harapan-harapan baru.
d.            Kekayaan alam yang sangat potensial
e.             Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju
f.              Pemerintah yang dibentuk berdasarkan hasil pemilu tahun 1999 memperoleh integrasi masyarakat luas.
Faktor-faktor penghambat kebangkitan nasional dalam pembanguan pada era globalisasi adalah :
a.               Sikap kurang terbuka, terutama dalam pengambilan keputusan dan dalam menjelaskan keputusan kepada masyarakat.
b.              Masih erjadinya korupsi, kolusi, dan manipulasi sehingga selain merugikan negara dan rakyat juga akan menimbulkan ketidak adilan serta memperlebar jurang kesejangan sosial di masyarakat.
c.               Masalah lingkungan hidup, seperti polusi, erosi, penebangan hutan dan mennipisnya laipsan ozon karena pemakaian froen dan zat-zat pendingin lain yang masih cukup tinggi akan mengganggu kelestarian kehidupan bangsa kita di masa mendatang.
d.              Masih berkembangnya sikap mental yang tidak mendukung pembangunan di sebagian bangsa kta, seperti mental memberantas, kurang disiplin, tidak berorientasi ke masa depan, etos kerja yang rendah, pola hidup konsumtif, semangat kebersamaan yang negatif dan lain-lain.
e.               Masalah kependudukan seperti pertumbuhan penduduk yang masih cukup tinggi, penyebaran penduduk yang belum merata, kemampuan dan keterampilan penduduk yang belum merata dan lain-lain.
f.                Krisis moneter dan krisis kepercayaan bangsa indonesia menyebabkan perekonomian nasional terpuruk. Hal ini jelas akan menambah angka pengangguran dan mempertinggi tingkat kemiskinan.
g.               Konflik di picu oleh isu SARA, kekecewaan daerah karena pembagian pendapatan yang tidak profesional, serta keinginan berberapa daerah untuk melepaskan diri dari negara kesatuan RI jelas sekali menendakan adanya disintegrasi bangsa.
h.              Hutang luar negeri indonesia menjadi beban berat kita untuk melaksanakan pembangunan nasional
i.                Semangat ferormasi yang sering disalahartikan dan cenderung mengarah pada vandalisme.


B.           Gambaran Kehidupan Yang Diharapkan Dalam Fase Tinggal Landas Dan Abad XXI
Kehidupan pada fase tinggal landasdan abad XXI akan diwarnai dengan kemajuan dunia yang makin pesat, globalisasi IPTEK, serta modernisasi yang makin canggih.
Tantangan yang dihadapi indonesia untuk tinggal landas dan abad XXI adalah :
1.              Segi Ekonomi
a.             Mendorong adanya investasi tinggi atas dasar tabungan masyarakat yang sudah mampu menyisihkan pendapatnya
b.            Melengkapi prasarana yang menopang usaha (angkutan, perbankan, pasar dan lain-lain) yang kesemuanya harus tertata dengan baik.
c.             Meningkatkan produktivitas tenaga baik
d.            Mengembangkan industri manufaktur modern dan lain-lian.
2.             Segi Politik
a.             Struktur an penyebaran penduduk yang profesional
b.            Pendidikan bermutu yang mampu membina mentalitas membangun (tekun, disiplin, rasional, menghargai waktu, dan lain-lain).
c.             Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang tidak bersifat etatisme dan lain-lain.







BAB IV
PENGENDALIAN DIRI


A.           Arti Dan Tata Cara Pengendalian Diri

1.              Pengendalian diri pada hakekatnya adalah kemampuan untuk mengekang nafsu atau kehendak dan untuk membatasi kepentingan yang bersifat egosentris (berpusat pada diri sendiri) yang berlebihan.
2.             Tata cara pengendalian diri
Tata cara pengendalian diri yang utama adalah penguasaan atas diri sendiri sehingga setiap manusia tidak diperbudak oleh nafsu-nafsu pribadinya sendiri.
B.           Keunggulan falsafah pancasila dibandingkan degan falsafah bangsa dari negara lain
1.              Liberalisme
Menurut paham liberal, setiap manusia memiliki kualiitas dan potensi yang harus dihormati. Setiap orang dan semua orang harus dilindungi, dihormati dan diberi kebebasan untuk memenuhi kepentingannya.
Dalam paham liberal ada tiga macam kebebasan yang dimiliki setiap orang, yaitu :
a.             Kebebasan Pribadi
Kebebasan pribadi atau kebebasan individuan adalah kebebasan yang dimiliki oleh masing-masing orang yang sesuai kodratnya sebagai manusia yang terlahir bebas. Kebebasan pribadi, antara lain, berupa kebebasan berpikir, kebebasan berbicara, dan kebebasan beribadah. Hukum menjamin dan melindungi kebebasan-kebebasan individu.


b.            Kebebasan Sipil
Di samping kebebasan pribadi, liberalisme juga mengajarkan adanya kebebasan sipil. Kalau hak-hak individu mensyaratkan sejumlah perlindungan, maka kebebasan sipil menyaratkan adanya kesempatan dan asluran-saluran di mana setiap orang dapat berpartisipasi dan melakukan kegiatan.
c.             Hak Kebebasan Sosial
Ajaran liberal juga mementingkan perlindungan serta jaminan atas hak kebebasan sosial. Dengan jaminan atas hak kebebasan sosial, setiap orang, ataupun rasa, agama atau keduduan orang tua, diberi kesempatan untuk mencapai kedudukan dalam masyarakat seimbang dengan kemampuan masing-masing.
2.             Sosialisme
Pokok-pokok ajaran dan teori sosialisme meliputi :
a.             Penghapusan atau pembatasan hak milik pribadi atas alat-alat produksi, pengambilalihan alat-alat produksi (atau sebagainya) oleh negara atau langsung oleh kaum buruh, dan pembagian kembali milik pribadi.
b.            Perlindungan kaum buruh terhadap penghisapan, pengangguran, jaminan kerja bagi semua, pembentukan koperasi produktif kaum buruh, pemberian hak bagi kaum buruh untuk ikut dalam penentuan kebijaksanaan perusahaan melalui wakil-wakil buruh perusahaan atau melalui serikat-serikat buruh, partisipasi dalam laba perusahaan atau ikut memiliki perusahaan.
c.             Perubahan struktur ekonomi dengan jalan pengawasan negara terhadap perusahaan – perusahaan monopoli, pengembangan perusahaan-perusahaan milik negara, perencanaan produksi dan pembagian hasil produksi oleh negara
d.            Perubahan struktur kekuasaan dengan memaksakan pengakuan terhadap kesamaan kedudukan semua warga negara, atau dengan penyerahan kekuaraan kepada kelas yang bekerja 9diktator preletariat) saja.
3.             Pandangan Hidup Pancasila
Pancasila berfungsi juga sebagai pandangan hidup, karena :
a.             Pancasila mengajarkan keselarasan dan keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
b.            Pancasila menolak atheisme dan propaganda atheisme


C.           Pentingnya Pengendalian Diri Dalam Kehidupan Bersama

Manfaat pengedalian diri dalam kehidupan bersama adalah :
1.              Melengkapi penggunaan akal sehat dengan perasaan yang sehat
Pengendalian diri pada hakikatnya dimaksudkan untuk mewujudkan keselamatan da keselarasan dalam kehidupan manusia
2.             Mengendalikan perasaan neatif (hawa nafsu) dengan akal sehat
Perasaan – perasaan seperti hawa nafsu dan keserakahan, harus dikendalikan dengan akal sehat. Dengan cara itu, akan terdapat keseimbangan dan keselarasan dalam penggunaan akal sehat maupun perasaan yang sehat.
3.             Membiasakan hidup terencana
Dalam kegiatan hidup sehari-hari, kemampuan untuk mengendalikan diri juga dapat terbina apabila kita membiasakan diri untuk hidup atas dasar rencana tertentu. Hal ini terutama berkaitan dengan pemanfaatan kemampua maupun kesempatan yang kita miliki dalam kehidupan.
4.             Membiasakan diri memperhatikan kepentingan orang lain atau kepentingan bersama
Kita wajib memperhatikan kepentingan dan kebutuhan sesama. Kepentingan orang lain atau kepentingan bersama seharusnya menjadi alat pengekang dalam usaha kita memuaskan kepentingan pribadi. Kita harus menghargai kepentingan orang lain, sebagaimana kita meminta agar kepentingan pribadi kita dihargai.
5.             membiasakan diri untuk mematuhi norma-norma yang berlaku
berbagai norma kehidupan, yakni norma kesusiaan, norma kesopanan, norma agama maupun norma hukum pada hakikatnya berfungsi sebagai pengendali tingkah laku manusia. Dengan ini dapat terwujud kehidupan yang aman, tertib dan adil.


D.          Nilai Luhur Pengendalian Diri

Berikut adalah nilai-nilai luuhur dari sikap pengendalian terhadap diri sendiri.
1.              Mengakui adanya sang pencipta
2.             menghargai kecintaan dan menempatkan manusia sesuai harkat dan martabatnya
3.             menempatkan kepentingan bersama dan negara di atas kepentingan pribadi
4.             mau menghargai pendapat orang lain.
5.             mempunyai jiwa dan budi pekerti yang luhur.

E.           Pelaksanaan Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pelaksanaan pengendalian diri dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan asas pancasila, yaitu :
1.              Asas kekeluargaan, kegotongroyongan dan kebersamaan.
2.             Asas persatuan dan kesatuan, karena masyarakat kita beraneka ragam
3.             Asas keseimbangan dalam kehidupan sehingga terwujud hidup yang selaras dan serasi satu sama lain.
4.             Asas bertekad untuk melaksanakan sila-sila pancasila.

KRITIK DAN SARAN





Kritik

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini.Penulis mengharapkan kritik sebagai masukan,untuk perbaikan dimasa mendatang.


Saran

Sifat dan perilaku yang harus kita lakukan akan menciptakan kerukunan, keadilan, kemakmuran,bahkan kesejahteraan,untuk itu kita harus melaksanakannya denga ketulusan(keikhlasan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text