KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Pembuatan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi tugas dari mata kuliah PAI (Pendidikan Agama Islam).
Pada kesempatan ini penyusun mengambil judul makalah PAI (Pendidikan Agama Islam) tentang “Tanggung Jawab Manusia Atas Perbuatannya dan Hubungan Iman Dan Amal Saleh” semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bayah, Nopember 2008
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
PEMBAHASAN MASALAH
TANGGUNG JAWAB MANUSIA ATAS PERBUATANNYA DAN HUBUNGAN IMAN DAN AMAL SALEH............................................................................................................................. 2
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 4
B. Saran-Saran..................................................................................................... 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk yang sempurna diantar mahluk – mahluk lain karena di beri akal yang sempurna. Oleh karena itu manusia memiliki tugas yang penting di muka bumi ini.
Diantara tugas penting manusia dimuka bumi, secara garis besarnya atau umumnya adalah untuk menyembah/beribadah kepada sang khalik (Allah).
Jadi, oleh karena itu manusia harus mempertimbangkan dulu apa yang dia lakukan dan apa dampak dari sesuatu yang dikerjakannya itu, karena semua amal yang dikerjakannya akan di tanya pertanggung jawabannya baik lahiriyah maupun batiniyah (dunia maupun akhirat).
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi tujuan masalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai tanggung jawab manusia atas perbuatannya dan hubungan iman dan amal shaleh.
Selain itu untuk pengetahuan mahasiswa pada khususnya dan umumnya bangsa indonesia.
PEMBAHASAN MASALAH
TANGGUNG JAWAB MANUSIA ATAS PERBUATANNYA
DAN
HUBUNGAN IMAN DAN AMAL SALEH
Masalah perbuatan manusia bermula dari pembahasan sederhaa yang dilakukan oleh kelompok / alirasi jabariyah (ja’d bin dirham dan jahm bin shafiton) dari Qodariyah (pengikut na’bad al juhani dan ghailan ad – dimsyaki).
Aliran di bagi menjadi dua bagian diantaranya jabariyah ekstrim dan moderat. Dari keduanya ada perbedaan pandangan.
Jabariyah Ekstrim berpendapat bahwa segala perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang di paksakan atas dirinya. Misalnya, kalau seseorang mencuri, perbuatan mencuri itu bukanlah terjadi atas kehendak sendiri, tetapi timbul karena qada dan qadar tuhan yang menghendaki demikian. Bahkan jahar bin spwan salah seorang tokoh jabariyah ekstrim mengatakan bahwa manusia tidak mampu berbuat apa – apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.
Adapun jabariyah moderat mengatakan bahwa tuhan menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan jahat maupun perbuatan baik. Tetapi manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya. Inilah yang dimaksud dengan kasab (aquisition). Menurut paham kasab, manusia tidak majbur (dipaksa oleh tuhan). Tidak seperti wayang yang dikendalikan oleh dalang, dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi manusia itu memperoleh perbuatan yang diciptakan oleh tuhan.
Aliran Qodariyah menyatakan bahwa segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendak sendiri, manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan segala perbuatannyaatas kehendaknya sendiri, baik berbuat gaip maupun berbuat jahat. Karena itu, ia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang dilakukannya dan juga berhak pula memperoleh hukuman atas kejahatan yang diperbuatannya. Dalam kaitan ini, bila seseorang di beri ganjaran baik dengan balasan surga kelak di akhirat dan di beri ganjaran siksa dengan balasan neraka kelak di akhirat semua it berdasarkan pilihan pribadinya sendiri, bukan oleh takdir tuhan. Sungguh tidak pantas manusia menerima siksaan atau tindakan salah yang di lakukan bukan atas kemauan dan keinginan sendiri. Seperti yang disebutkan dalam surat ali imran ayat 3 yang artinya.
“Adakah patut ketika kamu di timpa musibah (pada perang uhud)padahal telah mendapat kemenangan dua kali (pada perang babadar). Lalu kamu berkata “dari manakah bahaya ini? Katakanlah, sebabnya dari kesalahan kamu sendiri”.
Disebutkan juga dalam Qs. An – Nisa (4) yang artinya :
Dan barang siapa melakukan dosa, sesungguhnya ia melakukan untuk merugikan dirinya sendiri.
Aliran Qodariah
... فمن شاء فا ليو من و من شاء فا ليكفر ... (الكهف : )
Artinya :
“Barang siapa menghendaki (untuk menjadi orang beriman) maka berimanlah, dan barang siapa menghendaki (untuk menjadi orang kafir) maka kafirlah”.
ومن يا سب اسما فإ نما يا سبه على نفسه. (النساء : )
Artinya :
Dan barang siapa melakukan suatu dosa sesungguhnya ia melakukan untuk dirinya sendiri.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari urayan diatas dapat disimpulkan bahwa paham kedua aliran tersebut sangat susah untuk dipahami dan paham kedua aliran itu sangatlah merusak pikiran manusia yang kurang iman.
Maka dari itu kita sebagai manusia, pada umumnya umat islam harus berpegang teguh pada hukum – hukum atau syariat – syariat islam yaitu Quran dan hadist.
B. Saran
Adapun syaran dan penyusun makalah ini yaitu agar kita sadar bahwa segala perbuatan kita baik yang baik maupun yang jelek akan ada pertanggung jawabannya.
Semoga apa yang telah kami uraikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan umumnya para pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar