Pages

Jumat, 19 April 2013

Kumpulan Puisi Cinta Dari Sebuah Lagu


Sang Kuasa selalu punya rencana indah untuk kita umatNya
Sesekali langsung membahagiakan hati…
Terkadang sejenak bertentangan dengan harap
Kau hanya perlu mensyukuri dan merenungi

Usah kau terus mempertanyakan, buang semua logika
Berdoalah senantiasa… dan syukuri baik buruk yang kau rasa
Saat kau berniat baik dan meminta yang terbaik, itulah yang kan Dia beri
Terkadang seketika… seringkali harus lalui hari yang menguji hati

Selalu ada rencana indah untukmu
Walau seringkali kau melupakanNya
Selalu ada rencana indah bagimu
Jika kau terus meminta padaNya


Jika Saja Engkau Bukan Manusia

If  poetry is the code and the code is poetry then this is what happens:
503… (Lima Nol Tiga)

Aku menelponmu dan kau tak menjawabnya
403… (Empat Nol Tiga)

Kudatangi rumahmu dan tak seorangpun berkata engkau ada
405… (Empat Nol Lima)

Kutanya namun tak seorangpun orang rumahmu menjawabnya
500… (Lima Ratus)

Adakah engkau ingin kita berdua putus ?
206… (Dua Nol Enam)

Sebab dulu kau hanya mencintaiku di sebagian hatimu
302… (Tiga Nol Dua)

Saat denganku engkau mencintaiku, saat dengannya aku engkau lupakan
301… (Tiga Nol Satu)

Dan kini rayuannya membuatmu benar-benar melupakanku
404… (Empat Nol Empat)

Hingga tak ada lagi tempat
Di hatimu untukku


Tak Pernah Berlalu

Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu

Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya

Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?


Seorang Penyair

Apa yang dapat diberikan seorang penyair ?
Saat tak ada sesuatu yang dapat mengilhami
Ketika realita tak cukup untuk menginspirasi
Matikah ia…. bersama syair-syair lama yang t’lah lapuk

dan kehilangan pembaca ?
Apa yang harus dilakukan seorang penyair ?

Saat kosong memenuhi imaji
Saat sendiri juga tak cukup berikan ruang untuk kehadiran satu puisi
Tak pantas lagikah ia… tetap disebut penyair walaupun tak lagi mampu
untuk tetap bersyair ?


Rindu Puisi

Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat

Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi

Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat

Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali


Letih

Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga rambut ini mulai memutih
Masih… tak kutemui engkau kembali

Letih… hanya saja raga ini b’lumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir…
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir



Senantiasa

Senantiasa
Ku mencoba tuk s’lalu ada
Saat kau menangisi duka
Atau saat berbagi tawa

Senantiasa
Tak pernah cukup mudah
Namun hasrat membuatku bisa
Tentangmu adalah asa

Senantiasa
Kuhindari menorehkan luka
Membuatmu s’lalu bahagia
Kemarin, kini dan sepanjang masa


Hilang

Bintang malam kemanakah ia gerangan?
Tak sedikitpun ia meninggalkan jejak
juga bayang… siang atau malam
Adakah rindu ini harus kugenggam,

Hingga esok hari kujelang…
Ku menyayanginya dari lubuk hati
Tetap merindunya meski t’lah pergi
Ku hanya ingin melihat, namun itu pun tak mungkin lagi

Tidakkah rasa ini harusnya mati
dan hilang dari hidupku ini


Kosong

Bukan tak sempat atau tak lagi berniat, hanya saja tekad tak cukup untuk membuat sebuah puisi terlahir secepat kilat.

Esok, jika aku sanggup memanggil kembali semua inspirasi yang kini pergi, pasti ‘kan kutuliskan untukmu (lagi) sebuah puisi cinta untuk hati. Aku berjanji !

Hari ini, biarkan saja aku diam dalam keheranan tentang kemana larinya semua jiwa-jiwa puitis yang biasanya bersemayam di hati dan jiwaku. Mungkin semalam cukup, mungkin juga tidak. Aku tak pernah mengerti. Aku hanya akan coba menanti.

Semoga semua memahami. Semoga semuanya tak pergi.


Hijau Daun – Suaraku (Berharap)

Disini aku masih sendiri
Merenungi hari-hari sepi
Aku tanpamu
Masih tanpamu

Bila esok hari datang lagi
Ku coba untuk hadapi semua ini
Meski tanpamu
Meski tanpamu

Bila aku dapat bintang yang berpijar
Mentari yang tenang bersamaku disini
Ku dapat tertawa menangis merenung
Di tempat ini aku bertahan

Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya

Suara dengarkanlah aku
Apakah aku s’lalu dihatinya
Aku disini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya

Kalau aku masih tetap disini
Ku lewati semua yang terjadi
Aku menunggumu
Aku menunggu


Lobow – Terus Bersinar
Simak kedalaman lirik Terus Bersinar yang dinyanyiin ma Lobow ini !

Bila Aku adalah Engkau
Bila Esok terus Menanti
Adakah Ruang / Waktu untuk Menyapa
Dan Merasakan yang Kurasakan

Bila Esok adalah awal
Adakah Harapan menjadi milikku
Bila Esok adalah Akhir
Masihkah senyuman kau beri

untukku selalu untukku
Bila Engkau adalah Aku
Bila Cinta terus Merekah
Adakah cara untuk mengungkap

Dan mengisahkan segalanya
Bila hati terus terjaga
pastikan keajaiban
menanti di hadapanmu

Bila janji terus kau genggam
pastikan cahaya jiwamu
takkan redup
dan terus bersinar…

dan terus bersinar
Bila janji terus kau genggam
pastikan cahaya
jiwamu takkan redup

Bila hati terus terjaga
pastikan keajaiban
menanti di hadapanmu
Bila janji terus kau genggam

pastikan cahaya
jiwamu takkan redup
dan terus bersinar… adalah akhir
pastikan cahay jiwamu

takkan redup
dan terus bersinar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text